Jumat, 19 April 2013

Panci Mendidih

Panci Mendidih
By : ICAD

Perintah yang dijalani.
Satu pihak beranggapan ya.
Yang lain tidak.

Hanya saja.
Kenapa pihak ya.
Apakah salah bila ya mengerjakannya.

Ia di vonis salah.
Tapi ini bukan hanya kesalahan sepihak.
Pihak tidak juga ambil andil disini.

Ya hanya dapat bersabar.
Diam & Menunggu.
Bahwa ya yang benar.

Hukuma menanti.
Panci yang mendidih.
Cukup untuk membuat mendidih.
Cukup mendidihkan darah ke otak.

Tapi ini.
Tidak cukup baginya.
Tekadnya lebih panas.

Melebihi panasnya panci.
Ia pernah merasakan yang lebih panas.

Apakah ini Demokrasi?.
Demokrasi kita.
Demokrasi terpimpin.

Sementara lain jauh.
Tertinggal.

Dan ujungnya.
Kami hanya diam.
Dan.

Memaafkannya.

Inspired By : Panci Kecil Mendidih.

Kamis, 18 April 2013

Akhir Malam

Akhir Malam
By : ICAD

Sunyi malam menyelimuti.
Lama penuh dengan pertanyaan.
Duduk termenung menunggu jawabnya.

Oh kemanakah kau...
Lelah rasanya bagiku.
Cukup.

Sudah habis pasir ini.
Pasir waktu.

Waktu penantian.
Yang kusediakan khusus.
Bagimu.

Tanyaku kapan?.
Kapan...
Sesak...

Lepaskanlah aku tuk malam ini.
Malam yang panjang.

Ikhlaskan aku.
Aku yakin kau bisa tanpaku.

Terima kasih atas malammu.
Malam penuh gemerlap bintang.
Dan janjilah kita kan bertemu.

Pada akhir malam selanjutnya.
Dalam kasih.
Dalam rindu.

Selamat malam.
Senyumku.

Inspired By : Feel Sleepy

Rabu, 17 April 2013

Selesai

Selesai
By : ICAD

Saat yang indah.
Penuh akan roman bahagia.
Beban meringan.
Senyum mengemban.

Rasa ini...
Asin, asam, & pahit.

Terlewat sudah.
Hanya manis.
Yang tertinggal.
Terasa.

Mata membelalak.
Pipi merona.
Tampak raut wajahnya.
Rasa lega.

Semuanya
Selesai.
Dan Akhirnya.

Bahagia.

Awal.
Hingga.
Akhir.

Inspired By : Selesainya tugas. 

Selasa, 16 April 2013

Kenangan itu...

Kenangan Itu...
By : ICAD

Kala cahaya menyelimutiku.
Kurasa hangat peluknya.
Tutur bibirnya yang berucap.
Ucapan manis mempesona.

Konstelasi bintang bersinar.
Membentuk semacam garis lurus.
Yang ujung tak terlihat.

Begitulah sinarnya.
Sinar yang mencetak kenangan.

Kenangan haru.
Kenangan itu...

Apa.

Diantara karunia Tuhan.
Waktu mencipta kenangan.

Isak, senyum, & tawa.
Indahnya.
Kenangan itu...

Inspired By :Sequence of live

Lorong Memori

Lorong Memori
By : ICAD

Ketika ku berjalan.
Bersama berdua denganmu.
Melihat segala kenangan.

Yang terlintas dalam benak kita.

Kusadar takkan bisa.
Kita bersama.
Maafkan aku.

Aku bukanlah yang terbaik.
Setiap memori antara kita.
Yang kutulis dalam tinta.

Tinta cair.
Terabadikan dalam ukiran hati.

Yang selalu lupa.
Tuk ditulis kembali.

Oleh.
Tinta yang lama terurai.